Kisah Pemimpin Zalim Nazak 15 Hari

Assalamu'alaikum wr wb.

blog hadir kembali di sore yang hujan ini. Cerita ini sanggup dijadikan peringatan buat para pemimpin dimana pun mereka berada dan memimpin bawahannya.

Salah satu pemimpin pada masa khalifah Bani Umayyah mengalami nazak atau sakaratul maut yang amat susah. Pemimpin zalim tersebut ialah Hajjaj bin Yusuf. Selama memimpin beliau suka membunuh rakyatnya. Kisah ini pernah diceritakan oleh ulama kenamaan dari Indonesia.
Dialah ulama sejuta umat, KH Zainuddin MZ. Beliau menceritakan bahwa ketika kepala Said terpenggal, masih sempat membaca Al Qur'an, Subhanallah....

Bagaimana ceritanya ya.

Berikut Ceritanya

Pada suatu hari terdengar sebuah rintihan yang menyayat dari bilik kekhalifahan Bani Umayyah. Peristiwa itu terjadi pada masa final kepemimpinan khalifah Hajjaj bin Yusuf.
"Jangan...tolong aku. Said perkamu, pergi kamu!" teriak sebuah bunyi yang tak lain ialah bunyi Hajjaj bin Yusuf tersebut.
Sudah berhari-hari lamanya Hajjaj mengalami hal yang demikian.

Menurut para tabib spesialis, Hajjaj bin Yusuf dinyatakan positif terkena tumor di perutnya. Berkali-kali operasi dilakukan untuk mengangkat tumor tersebut, namun upaya itu selalu saja gagal. Akhirnya hingga 15 hari lamanya Hajjaj tersiksa dengan rasa sakit yang sangat menyiksa.




Setiap hari Hajjaj berteriak-teriak sambil mengeluhkan sakitnya. Banyak yang mengatakan, selama lima belas hari itu Hajjaj tidak sanggup tidur alasannya ialah selalu dihantui ketakutan. Banyak orang yang mensinyalir bahwa ketakutan itu diakibatkan alasannya ialah perbuatannya kepada Said bin Jubair.

Hajjaj membunuh Said di atas tiang pancung.
Akibat dari perbuatannya itu, Hajjaj dihantui perasaan berdosa, hingga setiap hari beliau dihantui halusinasi bahwa Said menarik-narik kakinya setiap beliau akan memejamkan mata.

Hajjaj Dikenal Pemimpin Kejam

Bagaimana ya Hajjaj kok sanggup terkurung dengan keadaan demikian, apa ada yang salah.
Hajjaj bin Yusuf ialah seorang khalifah Bani Umayyah yang populer sangat kejam. Karena itu pula ia dijuluki dengan As-Saffah (yang mengalirkan darah) alasannya ialah seringnya beliau membantai orang.

Selama dua puluh tahun beliau menguasai aneka macam kota di Iran dan Irak. Dengan jiwa yang tak mempunyai belas kasihan, beliau sudah membantai 12.000 orang yang tidak berdosa. Banyak di antara korban itu ialah para keturunan Ali bin Abi Thalib ataopun sahabat-sahabatnya menyerupai Kumail bin Ziyad, Said bin Jubair, dan budaknya, Qanbar.

Peperangan Siffin yang menghadapkan Mu'awiyyah dan Ali bin Abi Thalib sebagai musuh di medan perang, ternyata masih membenihkan kebencian di hati Hajjaj yang terbilang masih ada hubungan keluarga dengan Mu'awiyyah. Oleh alasannya ialah itu, kebenciannya kepada Ali dan orang-orang yang bersahabat dengannya juga ikut membara.

Salah satu yang termasuk bersahabat dengan Ali ialah Said bin Jubair.
Singkat cerita, pada suatu saat, Said tertangkap dan dihadapkan kepada Hajjaj bin Yusuf.




"Siapakah namamu?" tanya Hajjaj.
Said menjawab, "Said bin Jubair (orang yang bahagia, anak yang kuat)."
"Tidak, engkau ialah Syaqiy bin Kasir (orang yang sengsara, anak yang hancur), "kata Hajjaj.
"Ibukulah yang lebih tahu maksud beliau memberi namaku menyerupai itu daripada kamu," sahud Said.
"Duniamu akan saya ganti dengan kobaran api. Said, pilihlah cara apa saya harus menghabisi nyawamu," kata Hajjaj lagi.
"Wahai Al Hajjaj, pilihlah sendiri sesuai dengan keinginanmu. Demi Allah, cara apapun yang hendak engkau lakukan untuk menghabisi nyawaku, maka cara menyerupai itulah yang akan engkau hadapi dikala kematianmu kelak," balas Said.

Penyakit Tumor di Perut

Akhirnya dengan penuh rasa amarah, Hajjaj memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Said. Hajjaj meminta biar Said ditelentangkan di atas permadani kemudian berkata, "Bunuhlah dia".

Said terus menerus membaca ayat Al Qur'an surat Al-An'am ayat 79 sebagai berikut:

إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ


Artinya:
"Sesungguhnya saya menghadapkan diriku kepada Rabb yang membuat langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan saya bukanlah Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."

Kemudian kepala Said dipenggal di atas hamparan permadani. Pada dikala itu pula Hajjaj yang berada di sampingnya untuk melihat, terkena cipratan darah Said dan Hajjaj melompat dengan seketika. Sejak dikala itu, kepala Said terlepas dari badannya dan wajahnya selalu terbayang-bayang di benak Hajjaj.

Akhirnya semenjak dikala itu, Hajjaj selalu dihantui ketakutan dan keesokan harinya Hajjaj sakit dan divonis hebat tabib menderita tumor perut. Ternyata doa Said dikabulkan oleh Yang Mahakuasa SWT. Mulai semenjak itu hingga hingga beliau meninggal 15 hari kemudian, tak seorangpun sempat dibunuh lagi oleh Hajjaj.

Demikian kisah pemimpin zalim niscaya akan dibalas Yang Mahakuasa SWT di dunia dan di alam abadi kelak.

Wassalamu'alaikum wr wb.
Buat lebih berguna, kongsi:
close