Kembali lagi dengan dongeng maut hanya di . Bagaimana dapat ya seorang yang telah hafiz Al Qur'an namun meninggal dalam keadaan tidak baik.
Kisah ini sudah ada semenjak zaman dahulu, yang memang oleh Yang Mahakuasa SWT biar dijadikan renungan dan pembelajaran umat insan di muka bumi ini.
Pada masa tabi'in dahulu, ada seseorang yang gagah berani menjadi mujahid dalam perang melaewan Romawi. Dia disebut-sebut sebagai seorang yang mempunyai hafalan Al Qur'an bagus.
Siapakah dia?
Dia berjulukan Abdah bin Abdurrahim.
Kenapa dapat hingga terjadi hal yang buruk pada cowok ini. Dia meninggal dunia dengan tidak membawa iman islamnya seperes pun. Berikut kisahnya.
Petaka ini terjadi bermula dari ketika ia menjadi tentara, dimana ia dan tentara lainnya sedang mengepung kampung romawi. Ketika itu, mata Abdah tertuju kepada seorang perempuan Romawi yang ada di dalam benteng.
Kecantikan dan pesona perempuan berambut pirang itu begitu dahsyat hingga meluluhkan hatinya. Tanpa buang waktu lagi, Abdah segera menulis surat cinta ditujukan kepada perempuan tersebut.
Isi suratnya yakni sebagai berikut,
"Adinda, bagaimana caranya biar saya dapat hingga kepangkuanmu?" begitu sebagian kalimat yang tertulis.
"Kakanda, masuklah agama Nasrani, kemudian kau naiklah menemuiku, maka saya jadi milikmu," tulis perempuan manis itu.
Karena setan dan nafsu yang lebih kuat, seakan sudah tak terbendung lagi yang masuk memenuhi relung hati Abdah, hingga ia lupa diri, imannya ia tinggalkan dan naik menemui perempuan itu.
Hatinya telah benar-benar mati dari cahaya Yang Mahakuasa SWT. Yang Mahakuasa SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 7,
"Allah telah mengunci mati hati dan pendegaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat."
Astaghfirullah....
Ternyata pesona dari perempuan tersebut telah mengubur keimanan Abdah. Demi dapat mempunyai badan manis itu, ia rela meninggalkan yang sudah benar yaitu Islam.
Sudah sepatutnya sebagai sesama umat Islam saling mengingatkan. Begitu juga kawan-kawannya sesama tentara. Mereka mengingatkan biar tidak keluar dari Islam.
Beberapa mitra dekatnya mencoba untuk membujuknya biar segera bertobat. Mereka menemui Abdah dan berkata,
"Di manakah Al Qur'anmu yang dulu? Apa yang telah dikerjakan oleh ilmumu terhadapmu? Apakag yang dikerjakan puasamu terhadapmu? Apa yang dikerjakan jihadmu terhadapmu? Dan apa yang telah diperbuat salatmu terhadapmu?"
Astaghfirullah...
Yang Mahakuasa SWT benar-benar meengunci mati hatinya. Dengan congkak ia mengatakan,
"Aku telah lupa semua isi Al Qur'an, kecuali hanya dua ayat saja."
Lalu Abdah membaca dua ayat Al Qur'an tersebut yaitu Surat Al Hijr ayat 2 samapi 3. Seolah-olah ayat ini yakni hujah, kutukan sekaligus peringatan Yang Mahakuasa SWT yang terakhir kalinya. Namun hal tersebut tidak digubrisnya sama sekali.
Dalam kehidupan ini, seolah dapat senang dengan harta berlimpah serta bersama keturunan Nasrani. Akhirnya Abdah meninggal pada tahun 278 Hijriyah.
Celakanya lagi, ketika nyawanya dicabut Malaikat Izrail, Abdah belum mau bertobat dan berakhir dengan Su'ul Khatimah (akhir hidup yang jelek).
Semoga kita dilindungi dari hal yang demikian dan dimatikan dalam keadaan yang baik atau Khusnul Khatimah. Amiiin...
Kisah ini sudah ada semenjak zaman dahulu, yang memang oleh Yang Mahakuasa SWT biar dijadikan renungan dan pembelajaran umat insan di muka bumi ini.
Pada masa tabi'in dahulu, ada seseorang yang gagah berani menjadi mujahid dalam perang melaewan Romawi. Dia disebut-sebut sebagai seorang yang mempunyai hafalan Al Qur'an bagus.
Siapakah dia?
Dia berjulukan Abdah bin Abdurrahim.
Kenapa dapat hingga terjadi hal yang buruk pada cowok ini. Dia meninggal dunia dengan tidak membawa iman islamnya seperes pun. Berikut kisahnya.
Petaka ini terjadi bermula dari ketika ia menjadi tentara, dimana ia dan tentara lainnya sedang mengepung kampung romawi. Ketika itu, mata Abdah tertuju kepada seorang perempuan Romawi yang ada di dalam benteng.
Kecantikan dan pesona perempuan berambut pirang itu begitu dahsyat hingga meluluhkan hatinya. Tanpa buang waktu lagi, Abdah segera menulis surat cinta ditujukan kepada perempuan tersebut.
Isi suratnya yakni sebagai berikut,
"Adinda, bagaimana caranya biar saya dapat hingga kepangkuanmu?" begitu sebagian kalimat yang tertulis.
"Kakanda, masuklah agama Nasrani, kemudian kau naiklah menemuiku, maka saya jadi milikmu," tulis perempuan manis itu.
Karena setan dan nafsu yang lebih kuat, seakan sudah tak terbendung lagi yang masuk memenuhi relung hati Abdah, hingga ia lupa diri, imannya ia tinggalkan dan naik menemui perempuan itu.
Hatinya telah benar-benar mati dari cahaya Yang Mahakuasa SWT. Yang Mahakuasa SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 7,
"Allah telah mengunci mati hati dan pendegaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat."
Astaghfirullah....
Ternyata pesona dari perempuan tersebut telah mengubur keimanan Abdah. Demi dapat mempunyai badan manis itu, ia rela meninggalkan yang sudah benar yaitu Islam.
Sudah sepatutnya sebagai sesama umat Islam saling mengingatkan. Begitu juga kawan-kawannya sesama tentara. Mereka mengingatkan biar tidak keluar dari Islam.
Beberapa mitra dekatnya mencoba untuk membujuknya biar segera bertobat. Mereka menemui Abdah dan berkata,
"Di manakah Al Qur'anmu yang dulu? Apa yang telah dikerjakan oleh ilmumu terhadapmu? Apakag yang dikerjakan puasamu terhadapmu? Apa yang dikerjakan jihadmu terhadapmu? Dan apa yang telah diperbuat salatmu terhadapmu?"
Astaghfirullah...
Yang Mahakuasa SWT benar-benar meengunci mati hatinya. Dengan congkak ia mengatakan,
"Aku telah lupa semua isi Al Qur'an, kecuali hanya dua ayat saja."
Lalu Abdah membaca dua ayat Al Qur'an tersebut yaitu Surat Al Hijr ayat 2 samapi 3. Seolah-olah ayat ini yakni hujah, kutukan sekaligus peringatan Yang Mahakuasa SWT yang terakhir kalinya. Namun hal tersebut tidak digubrisnya sama sekali.
Dalam kehidupan ini, seolah dapat senang dengan harta berlimpah serta bersama keturunan Nasrani. Akhirnya Abdah meninggal pada tahun 278 Hijriyah.
Celakanya lagi, ketika nyawanya dicabut Malaikat Izrail, Abdah belum mau bertobat dan berakhir dengan Su'ul Khatimah (akhir hidup yang jelek).
Semoga kita dilindungi dari hal yang demikian dan dimatikan dalam keadaan yang baik atau Khusnul Khatimah. Amiiin...
Buat lebih berguna, kongsi: