Bertemu lagi dengan ameliyana di blog kumpulan cerita. Kali ini topik yg akan saya ceritakan adalah tentang motivasi kerja. Cerita yg akan saya angkat adalah tentang semut dan lalat. Hmmm… terlihat sangat mudah bukan? Namun ketahuilah bahwa cerita tentang semut dan lalat ini mengandung banyak sekali himah. Semoga cerita kali ini bermanfaat bagi kita semua. Berikut ceritanya:
Suatu hari, beberapa ekor lalat tampak terbang mencari makanan di atas tong sampah didepan sebuah rumh. Saat anak kecil sipemilik rumah keluar, dia lupa untuk menutup kembali pintu rumahnya. Kemudian seekor lalat dengan cepat terbang masuk kedalam rumah tersebut. Lalat yang terbang tersebut langsung menuju meja makan yg dipenuhi dengn berbagai macam hidangan yang lezat.
“Aku sudah bosan dengn sampah-sampah tersebut, saatnya kini aku menikmati makanan yang segar dan nikmat ini,” katanya dalam hati. Kemudian lalat tersebut melahap makanan yang ada diatas meja tersebut. Setelah merasa kenyg, lalatpun dengan cepat ingin keluar dan terbang menuju keluar dari rumah tersebut melalui pintu yang dia lalui saat dia masuk sebelumnya. Namun alangkah terkejutnya dia, ternyata pintu tersebut sudah tertutup rapat. Kemudian lalat tersebut hinggap di kaca pintu sambil memandang teman teman nya yg sedang melambaikan tangan seolah olah meminta agar dia segera keluar dan bergabung kembali dengn mereka.
Kemudian lalat tersebut terbang mengitari kaca tersebut. Sesekali dia melompat dan menerjang kaca tersebut. Dengan seluruh kekuatan yang dia miliki dan dengn tidk kenal menyerah, lalat tersebut mencoba keluar dari pintu kaca. Lalu kemudian Lalat tersebut merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik untuk mencari lobang untuk keluar. Demikian terus dan terus dilakukannya secara berulang-ulang. Tak terasa hari semakin petang. Lalat tersebut sudah kelelahan dan kelaparan. Besok pagi nya, nampak lalat tersebut terkulai lemas dan terkapar di lantai rumah.
Tidk jauh dari tempat tersebut, tampak serombongan semut sedang berjaln beriringan keluar dari sarang nya untk mencari makanan. Ketika mereka menjumpai lalat yg sudah tidk berdaya tersebut, mereka langsung mengerumuninya dn menggigit tubuh lalat secara beramai ramai sampai lalat tersebut mati. Kemudian semut-semut itu pun mengangkut bangkai lalat yg malang itu beramai-ramai menuju ke sarang.
Di dalm perjalanan, seekor semut yang kecil bertanya kepada teman nya yg lebih tua, “Ada apa dengn lalat ini? Mengapa dia sekarat dan tidak bisa terbang?” “Oh.., itu sudah sering terjadi, selalu ada saja lalat yg mati seperti ini. Sebenarnya mereka telh berusaha dengan baik, dia sudah berjuang dengan keras agar bisa keluar dari rumah ini. Namun ketika dia tidk kunjung menemukan jalan keluar, dia langsung frustasi dan akhirnya kelelahan sehingga akhir nya jatuh lemas dan tidak bisa terbang lagi serta inilah yang menjadi santapan makan kita semua.”
Semut yang kecil tersebut manggut manggut. Tapi ternyata dia masih penasaran dan kembali bertanya, “Aku masih tidk bisa mengerti, bukan kah lalat tersbeut sudah berusaha dengan keras? Mengapa dia tidk berhasil?”
Sembari masih berjalan dan memanggul bangkai lalat tersebut, semut tua pun menjawb, “Lalat tersebut adalah orang yg tidk kenal menyerah dan telh mencoba untuk keluar dari rumah berulang kali, hnya saja dia melakukan nya dengn cara yg sama seperti yang dia lakukan sebelumnya.” Kemudian semut tua tersebut memerintahkan teman-teman nya untuk berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataan nya. Kali ini dia berbicara dengn mimik dan nada yang lebih serius, “Ingat lah wahai anak muda. Jika anda melakukan sesuatu dengn cara yg sama, akan tetaapi mengharapkan hasil yg berbeda, maka nasib kamu sama dengan lalat ini.”
"Para pemenang itu tidk pernah melakukan hal yg berbeda dalam hidupnya, tapi mereka hanya melakukan nya dengn cara yg berbeda’.
“Aku sudah bosan dengn sampah-sampah tersebut, saatnya kini aku menikmati makanan yang segar dan nikmat ini,” katanya dalam hati. Kemudian lalat tersebut melahap makanan yang ada diatas meja tersebut. Setelah merasa kenyg, lalatpun dengan cepat ingin keluar dan terbang menuju keluar dari rumah tersebut melalui pintu yang dia lalui saat dia masuk sebelumnya. Namun alangkah terkejutnya dia, ternyata pintu tersebut sudah tertutup rapat. Kemudian lalat tersebut hinggap di kaca pintu sambil memandang teman teman nya yg sedang melambaikan tangan seolah olah meminta agar dia segera keluar dan bergabung kembali dengn mereka.
Kemudian lalat tersebut terbang mengitari kaca tersebut. Sesekali dia melompat dan menerjang kaca tersebut. Dengan seluruh kekuatan yang dia miliki dan dengn tidk kenal menyerah, lalat tersebut mencoba keluar dari pintu kaca. Lalu kemudian Lalat tersebut merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik untuk mencari lobang untuk keluar. Demikian terus dan terus dilakukannya secara berulang-ulang. Tak terasa hari semakin petang. Lalat tersebut sudah kelelahan dan kelaparan. Besok pagi nya, nampak lalat tersebut terkulai lemas dan terkapar di lantai rumah.
Tidk jauh dari tempat tersebut, tampak serombongan semut sedang berjaln beriringan keluar dari sarang nya untk mencari makanan. Ketika mereka menjumpai lalat yg sudah tidk berdaya tersebut, mereka langsung mengerumuninya dn menggigit tubuh lalat secara beramai ramai sampai lalat tersebut mati. Kemudian semut-semut itu pun mengangkut bangkai lalat yg malang itu beramai-ramai menuju ke sarang.
Di dalm perjalanan, seekor semut yang kecil bertanya kepada teman nya yg lebih tua, “Ada apa dengn lalat ini? Mengapa dia sekarat dan tidak bisa terbang?” “Oh.., itu sudah sering terjadi, selalu ada saja lalat yg mati seperti ini. Sebenarnya mereka telh berusaha dengan baik, dia sudah berjuang dengan keras agar bisa keluar dari rumah ini. Namun ketika dia tidk kunjung menemukan jalan keluar, dia langsung frustasi dan akhirnya kelelahan sehingga akhir nya jatuh lemas dan tidak bisa terbang lagi serta inilah yang menjadi santapan makan kita semua.”
Semut yang kecil tersebut manggut manggut. Tapi ternyata dia masih penasaran dan kembali bertanya, “Aku masih tidk bisa mengerti, bukan kah lalat tersbeut sudah berusaha dengan keras? Mengapa dia tidk berhasil?”
Sembari masih berjalan dan memanggul bangkai lalat tersebut, semut tua pun menjawb, “Lalat tersebut adalah orang yg tidk kenal menyerah dan telh mencoba untuk keluar dari rumah berulang kali, hnya saja dia melakukan nya dengn cara yg sama seperti yang dia lakukan sebelumnya.” Kemudian semut tua tersebut memerintahkan teman-teman nya untuk berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataan nya. Kali ini dia berbicara dengn mimik dan nada yang lebih serius, “Ingat lah wahai anak muda. Jika anda melakukan sesuatu dengn cara yg sama, akan tetaapi mengharapkan hasil yg berbeda, maka nasib kamu sama dengan lalat ini.”
"Para pemenang itu tidk pernah melakukan hal yg berbeda dalam hidupnya, tapi mereka hanya melakukan nya dengn cara yg berbeda’.
Buat lebih berguna, kongsi: