Biografi Yongki Komaladi

Anda tentu mengenal siapa itu Yongki Komaladi bukan? Jika anda sering menonton TV maka anda akan sering melihat tayangan dibawah dengan kalimat, “sepatu oleh Yongki Komaladi”. Ya benar sekali, Yongki Komaladi dikenal sebagai salah satu merek sepatu yang saat ini sangat terkenal di Indonesia. Namun tahukan anda ternyata Yongki Komaladi tidak hanya merupakan merk sepatu, namun juga merupakan merk busana, tas dan lain sebagainya. 


Biografi Yongki KomaladiDibalik merk Yongki Komaladi, ternyata Yongki Komaladi merupakan sebuah nama seorang pengusaha. Okelah kita paling sering mendengar bahwa Yongki adalah merk sepatu. Artinya ternyata Yongki Bukanlah hanya sekedar merk sebuah sepatu, namun ternyata Yongki Komaladi adalah nama dari pemilik dari merek sepatu tersebut. Agar pembaca lebih mengetahui tentang Yongki Komaladi, berikut Biografi singkat Yongki Komaladi.

Yongki Komaladi dilahirkan dilahirkan di Jakarta pada tanggal 8 Agustus. Yongki merupakan anak ke 14 dari 15 bersaudara. Ayahnya bernama Kwok Pit Tjong dan Ibunya bernama Liauw A Ho. Yongki memiliki nama lahir yaitu Kwok Joen Sian dan sewaktu masih kecil kerap kali dia dipanggil dengan sebutan Ayin. Sedangkan sebutan nama Yongki merupakan nama panggilan yang diberikan oleh teman dan kakak kakaknya. Nama Yongki melekat kepada dirinya semenjak kecil sampai dengan sekarang. Sedangkan Komaladi merupakan nama tambahan agar merk yang dia gunakan tidak menyamai merek yongki yongki yang lain.

Watak dan karakter Yongki terbentuk oleh perpaduan sifat dan karakter kedua orang tuanya. Ayahnya terkenal memiliki sifat yang keras dan memiliki disiplin yang sangat tinggi sedangkan ibunya adalah sosok yang lemah lembut dan sangat penyabar.

Yongki pertama kali mengenyam dunia pendidikan di SDN Petojo. Setelah itu dilanjutkan di SMP PAX Kemakmuran. Selanjutnya dia melanjutkan studi di SMU KatolikRicci. Setelah lulus SMA pada tahun tahun 1976-1977, yongki melanjutkan sekolahnya di Singapura yaitu Swiss Cottage Secondary School lalu dia melanjutkan lagi pendidikannya di Stamford Collage Singapore. Di sekolah tersebut dia mengambil jurusan bisnis manajemen.

Belum sampai setahun menuntut ilmu di Singapura, datanglah kabar buruk kepada nya. Ibu yang sangat dia cintai dan dia sayang meninggal. Hal ini mengakibatkan dia tidak lagi melanjutkan sekolahnya di Singapura dn kemudian kembali ke tempat kelahirannya yaitu Jakarta.

Karena tidak melanjutkan studinya dan memilih tinggal Jakarta, Yongki pun bekerja dibutik pakaian impor milik orang tua angkat nya yng terletak dikawasan Duta Merlin. Di butik tersebut dia hanya bekerja sebagai seorang penjaga.

Kebanyakan pembeli yang datang ke butik tersebut berasal dari kalangan pejabat, artis dan tokoh-tokoh terkenal di Indonesia. Sebuah keberuntungan pun datang kepadanya. Karena Yongki memiliki wajah yang rupawan dan postur tubuh yang tegap serta atletis, diapun akhirnya mendapatkan sebuah tawaran untk menjadi seorang model kacamata dari salah satu pelanggan butik tempatnya bekerja.

Dengan senang hati dia pun menerima kesempatan tersebut. Kemudian dia menjadi model kacamata optik Oculus dan saat itu dia dipasangkan dengan dengan Ray Sahetapi. Tidak lama setelah itu yaitu pada saat dia berumur 25 tahun, dia pun kembali dipercaya untuk menjadi model busana dari seorang desainer ternama yang bernama Pierre Bruno.

Karena sukses menjadi model kacamata dan model busana dari Desainer Pierre Bruno, kariernya dibidang modeling bertambah bagus. Tawaran demi tawaran mulai berdatangan kepadanya. Karir nya di dunia modeling pun terus menanjak. Bahkan berkat menjadi model, dia bisa keliling dari Asia bahkan sampai ke benua Eropa bersama dengan banyak desainer.

Biografi Yongki KomaladiSelain menjalani pekerjaan menjadi model, dia juga menjadi asisten bagi desainer nya serta pernah menjadi seorang artis layar lebar dan pernah beradu akting dengan Meriam Belina dn juga Titi DJ. Setelah memasuki usia tiga puluhan, yaitu setelah kurang lebih sepuluh tahun menjalai hidup sebagai model, dia mulai berfikir untuk mundur dari dunia model, padahal pada saat itu kariernya sedang naik daun.

Dengan bekal pengalaman didunia modeling, kemudian dia bekerja di Ramayana Departemen Store dn juga di Borobudur dengan jabatan sebgai Chief Merchandiser. Walaupun sudah memiliki pekerjaan ditempat tersebut, sekali sekali dia masih mengikuti beberpa fashion show.

Pada Departemen Store tempatnya bekerja, biasanya Yongki sering melibatkan diri nya pada bgian desain produk, foto produk hingga sampai pada tingkat promosi produk. Dia seringkali mendesain model-model pakaian yang dia kombinasikan sendiri sehingga menjadi populer pada waktu itu.

Suatu ketika ada seorang atasannya yang mengeluhkan penjualan produk sepatu yang kurang laku di pasaran. Karena kejadian tersebut, kemudian Yongki mendapatkan tawaran untuk mendesain sepatu dan dipercaya untuk langsung memproduksinya. Tawaran ini merupakan langkah awal Yongki mengenal dunia persepatuan sehingga kemudian membuat dia sukses mengenalkan brand atas nmanya sendiri.

Untuk mendesain sebuah sepatu, biasanya terlebih dahulu dia melakukan riset pasar sehinga dia dapat mengetahui perkembangan dan bagaimana selera masyarakat terhadp desain sepatu.

Dengan bekal hubungan yang baik dengn para desainer busana, kemudian produk sepatu nya  dipakai untuk pelengkap didalam peragaan busana. Hal ini menjadikan produk sepatunya semakin dikenal dan mudah diterima oleh masyarakat.

Selain menjadi seorang desainer sepatu dengan merek Yongki Komaladi, diapun juga melakukan pembinaan terhadap puluhan UKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Kini produk Yongki Komaladi merupakan sebuah merek sepatu terkenal di Indonseia. Namun tidak hanya sepatu saja yang dia produksi, melainkan juga merambah ke sandal dan tas dengan tetap mengusung merek Yongki Komaladi.
Buat lebih berguna, kongsi:
close