Kisah Mahasiswa Dan Si Penulis Cerpen

hadir kembali untuk para penggemar setia blog ini. Kisah ini sudah sangat populer dan sering kita baca dengan banyak versi dan tulisan.

Kali ini tentng obrolan antara mahasiswa dan penulis cerpen terkenal. Bagaimana dialognya?
Berikut cuplikan dialognya.

Pada suatu hari, ada seorang mahasiswa tanpa disadari bertemu dengan seorang penulis cerpen populer di kotanya. Sontak saja, si mahasiswa bahagia bukan kepalang.





Setelah agak usang ngobrol, selanjutnya terjadilah obrolan yang mengena dan dimulai dari si penulis cerpen.
Penulis cerpen berkata,
"Saya tak habis pikir, kenapa orang-orang Islam sangat emosional dikala mengetahui Al-Qur'an dibakar dan dihina oleh orang lain.

Kemudian penulis cerpen berkata lagi,
"Bukankah yang dibakar tersebut gotong royong hanya kertas, sedangkan sejatinya Al-Qur'an itu masih murni tak terjamah dan tetap tersimpan di al Lauh al Mahfuz?"

Sejurus lalu suasana menjadi damai oleh perkataan si jago menulis cerpen ini. Dan lalu penulis cerpen agak maju ke depan sambil memamerkan salah satu karyanya.

Seketika itu juga, mas mahasiswa pribadi maju ke depan si jago cerpen dan bertakata,
"Pak, boleh aku pinjam cerpennya?"
"Boleh saja, silahkan di sini banyak kumpulan cerpen karya terbaik saya," kata si jago cerpen.

Setelah mendapatkan cerpen tersebut, lalu mahasiswa tersebut merobek-robek beberapa halaman dari cerpen tersebut.

Tak disangka, si jago cerpen dengan emosional berkata,
"Lho, aku pinjamkan cerpen itu untuk kau baca, kenapa kok malah kau robek-robek? Apakah Anda sudah memancing emosi saya?"




Sambil tersenyum si mahasiswa itu menjawab,
"Lho Pak, bukankah ini hanya sekedar kertas saja. Sejatinya isi cerpen tersebut kan ada di benak dan pikiran Bapak. Kenapa Bapak juga emosional?"

Si mahasiswa melanjutkan,
"Tahukah Bapak bila Al-Qur'an itu diturunkan Tuhan SWT kepada insan untuk dibaca, bukan untuk dibakar-bakar."

Si penulis cerpen tertunduk aib dan lalu meminta maaf atas kekeliruan yang dikatakannya tadi.
Buat lebih berguna, kongsi:
close