Assalamu'alaikum...
Dahulu pernah ada kejadian bahwa Jawa Timur telah diserang oleh banyak ulat bulu. Namun ketahuilah bahwa pada zaman dahulu juga pernah terjadi hal yang serupa meskipun bukan ulat bulu yang melanda, melainkang diserang oleh banyak sekali macam belalang.
Kisah ini tertulis di dalam Al Qur'an Surat Al A'raf ayat 133.
Yang Mahakuasa SWT berfirman,
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ
Artinya:
"Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah[558] sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka yaitu kaum yang berdosa."
[558] Maksudnya: air minum mereka beubah menjadi darah.
"Wahai Musa, saya mempunyai kerajaan besar" , akulah Tuhan itu, kata Fir'aun.
Akibat keangkuhannya itu, karenanya Yang Mahakuasa SWT mengazab negeri Fir'aun dengan didatangkannya banykak kutu-kutu. Kutu-kutu itu membanjiri seluruh negeri Fir'aun sehingga menciptakan rakyanya sakit gatal-gatal.
"Wahai Fir'aun, jikalau engkau yaitu Tuhan, maka hilangkanlah kutu-kutu ini, "tukas salah seorang rakyatnya.
"Wahai Musa, mohonkanlah untuk kami pada Tuhanmu dengan perantaraan kenabian yang diketahui Yang Mahakuasa SWT ada pada sisimu. Sesungguhnya jikalau kau sanggup menghilangkan azab (banjir kutu) itu dari kami, maka niscaya kami akan beriman kepadamu, "ucap Raja Fir'aun memohon.
Walhasil, Nabi Musa as menyanggupinya dan berdoa kepada Yang Mahakuasa SWT. emudian atas perintah Yang Mahakuasa SWT, Nabi Musa as memukulkan tongkatnya ke tanah. Di luar nalar manusia, seketika lenyaplah kutu-kutu itu dari negeri Fir'aun.
Nabi Musa as kemudian menagih kesepakatan Fir'aun dan ternyata Fir'aun mengingkari janjinya. Meski begitu, Nabi Musa as masih berikap sabar atas kelakuan Fir'aun ini.
Wassalamu'alaikum...
Dahulu pernah ada kejadian bahwa Jawa Timur telah diserang oleh banyak ulat bulu. Namun ketahuilah bahwa pada zaman dahulu juga pernah terjadi hal yang serupa meskipun bukan ulat bulu yang melanda, melainkang diserang oleh banyak sekali macam belalang.
Kisah ini tertulis di dalam Al Qur'an Surat Al A'raf ayat 133.
Yang Mahakuasa SWT berfirman,
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ
Artinya:
"Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah[558] sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka yaitu kaum yang berdosa."
[558] Maksudnya: air minum mereka beubah menjadi darah.
Kisahnya
Telah dikisahkan bahwa Nabi Musa as yang selalu berdakwah kepada kaumnya, ditentang oleh Raja Fir'aun. Bahkan dengan angkuhnya Raja Fir'aun mengaku sebagai Tuhan dan menyuruh Mesir untuk menyembahnya."Wahai Musa, saya mempunyai kerajaan besar" , akulah Tuhan itu, kata Fir'aun.
Akibat keangkuhannya itu, karenanya Yang Mahakuasa SWT mengazab negeri Fir'aun dengan didatangkannya banykak kutu-kutu. Kutu-kutu itu membanjiri seluruh negeri Fir'aun sehingga menciptakan rakyanya sakit gatal-gatal.
"Wahai Fir'aun, jikalau engkau yaitu Tuhan, maka hilangkanlah kutu-kutu ini, "tukas salah seorang rakyatnya.
Banjir Kutu
Ternyata Fir'aun tidak sanggup membasmi kutu-kutu itu, meskipun ia telah mengerahkan seluruh bala tentaranya. Malah kutu-kutu itu terus bertambah entah dari mana datangnya. Hal ini menciptakan rakyat Fir'aun stres dan karenanya Fir'aun mendatangi Nabi Musa as meminta bantuannya."Wahai Musa, mohonkanlah untuk kami pada Tuhanmu dengan perantaraan kenabian yang diketahui Yang Mahakuasa SWT ada pada sisimu. Sesungguhnya jikalau kau sanggup menghilangkan azab (banjir kutu) itu dari kami, maka niscaya kami akan beriman kepadamu, "ucap Raja Fir'aun memohon.
Walhasil, Nabi Musa as menyanggupinya dan berdoa kepada Yang Mahakuasa SWT. emudian atas perintah Yang Mahakuasa SWT, Nabi Musa as memukulkan tongkatnya ke tanah. Di luar nalar manusia, seketika lenyaplah kutu-kutu itu dari negeri Fir'aun.
Nabi Musa as kemudian menagih kesepakatan Fir'aun dan ternyata Fir'aun mengingkari janjinya. Meski begitu, Nabi Musa as masih berikap sabar atas kelakuan Fir'aun ini.
Wassalamu'alaikum...
Buat lebih berguna, kongsi: